Rabu, 29 Februari 2012

Apa itu Sakit Maag?




Maag atau lambung dalam bahasa Indonesia, merupakan salah satu bagian dari rangkaian saluran pencernaan. Setelah melewati kerongkongan (esofagus), makanan pertama-tama masuk ke lambung. Lambung ini pula yang bertugas memberi sinyal kalau perut sudah lapar atau sudah kenyang, melalui rangkaian serabut saraf.

Ujung saraf yang berada di lambung akan memicu sinyal lapar jika kadar asam lambung sudah mulai meningkat. Asam lambung itu sendiri merupakan unsur yang secara normal dihasilkan lambung, dan digunakan untuk memudahkan makanan yang masuk dicerna oleh ensim-ensim lambung. Rasa lapar itu ditandai oleh perut yang terasa perih. Tetapi jika rasa perih datang pada saat yang tidak tepat (bukan saat menjelang makan), atau terasa berlebihan, atau terlalu sering datang, maka biasanya orang cenderung menyatakan bahwa dirinya sakit maag.

Lambung itu sendiri secara garis besar dibagi dalam tiga bagian anatomis, yaitu bagian puncak (fundus), bagian kantung atau badan, dan bagian pintu menuju usus (antrum). Tiap bagian mempunyai tugas yang berbeda-beda. Bagian fundus bertugas menghasilkan bahan pembuat vitamin B12, kemudian bagian badan menghasilkan asam lambung serta ensim, dan bagian atrum menghasilkan zat yang disebut sebagai gastrin.

Penyebab sakit lambung
Sakit lambung pada umumnya terjadi:

Pertama karena terlalu banyak “gempuran” terhadap dinding lambung, misalnya akibat terlalu banyak asam atau makanan-makanan yang berpotensi menggerus dinding lambung (pedas, terlalu asam, kopi, alkohol, nikotin, obat-obat tertentu).

Kedua karena melemahnya daya tahan dinding lambung terhadap gempuran, sehingga sedikit saja zat-zat penyerang tadi datang, perut sudah merasa sakit, perih dan mulas.
Sekarang diketahui bahwa melemahnya daya tahan ini biasanya disebabkan adanya infeksi kuman Helicobacter pilori. Lambung akan lebih mudah diserang kuman ini jika sebekumnya dinding lambung sudah mulai terkikis oleh makanan-makanan yang disebut di atas tadi. Sekarang ini makin banyak penderita sakit maag yang sekaligus juga diserang kuman H pilori ini, sehingga tidak jelas lagi yang mana yang lebih dulu datang. Kuman H pilori itu ataukah kelemahan dinding akibat gerusan berbagai macam zat tadi.

Mengapa ada orang yang mudah terkikis dinding lambungnya dan ada orang yang meskipun sering makan pedas tidak pernah terserang sakit maag , masih merupakaan misteri . Sebagian mungkin bersifat bawaan atau turunan , sebagian lagi karena terlalu sering menahan tekanan batin (stres) Lebih dari separuh pendeerita penyakit maag tergolong yang tidak jelas sebab-sebab awalnya .

Sebagian dari yang terkena sakit maag akan mengalami pembengkakan di dinding lambung ,sebagian lagi mengalami luka , dan sebagian lagi tidak terlihat kelainan di dinding lambungnya. Sebagian kecil , terutama yang luka lambungnya selalu di rangsang oleh nikotin rokok, akan berkembang menjadi kanker lambung .untunglah yang benar-benar mengalami luka dilambungnya hanya sebagian kecil , diperkirakan hanya 10 persen dari pengidap sakit maag benar-benar mengalami luka di dinding lambungnya.

Sebagian tidak ada tanda-tanda kerusakan yang jelas di dinding lambungnya , atau hanya sebatas memerah saja (hiperemik) Yang sebagian besar pada umumnya hanya disebabkan oleh adanya produksi asam lambung yang berlebihan .

Gejala maag

Gejala adanya sakit maag ini biasanya berupa rasa perih di lambung meskipun baru saja makan (dan makanannya pun tidak pedas atau asam ) . Kalau rasa perih yang berlebihan hanya terjadi sebelum makan tetapi mereda sehabis makan, maka biasanya hal itu hanya berakibat produksi asam lambung yang berlebiha.

Obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi gejala sakit lambung adalah golongan antasid, yaitu obat yang ditujukan untuk mengurangi keasaman. Antasid ini dapat berupa tablet dan dapat pula berupa larutan kental seperti susu. Bentuk yang cair ini sekaligus juga dimaksudkan untuk melindungi dinding lambung dari serangan asam yang berlebihan.

Selain antasid, juga dapat diberikan obat penenang gerakan lambung. Tetapi obat ini sebaiknya digunakan jika serangan sakit maag disertai rasa mual, melilit, atau mulas. Jika memang dipastikan ada pula infeksi kuman H pilori, diberikan antibiotika. Beberapa penulis menganjurkan agar selain antibiotika untuk kuman aerob (seperti amoksisilin, eritromisin, dan sebagainya), diberikan pula antibiotika untuk kuman anaerob (musalnya metronodazole).
Obat penenang (trenquilizer) diberikan jika memang ada unsur stres yang tidak mudah diatasi oleh dirinya sendiri. Sebenarnya faktor stres ini harus sedapat mungkin diusahakan untuk diatasi tanpa obat, jika perlu dengan bantuan pakar psikologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar